Jumat, 02 Desember 2022

Tentang Kematian

 

Bacaan:232-241

Segala ketakutan manusia akan kematian disebabkan bukan karena kematian itu sendiri, tetapi anggapan dan gambaran kita mengenai kematian.

Sejak dahulu manusia terobsesi dengan umur panjang.Bahkan lagu selamat ulang tahun Indonesia juga dimulai dengan "panjang umurnya..panjang umurnya..." Di dalam stoisme,yang penting bukanlha umur yang panjang tetapi seberapa kualitas hidup yang kita miliki.


"Hidup ini panjang jika kita tahu bagaimana menggunakannya.....Kita tidak diberikan hidup yang pendek,tetapi kitalha yang mejadikannya pendek...,dan terbuang untuk hal-hal sia sia" --Seneca.


Hidup bisa begitu banyak menghabiskan di dalam emosi negatif.kekhawatiran yang sia-sia akan hal-hal duluar kendali kita,sehingga perhatian kita justru teralihkan dari hal-hal yang lebih penting.

Yang jadi persoalan bukanlha panjang dari hidup itu,tetapi kualitas dari hidup itu sendiri.Percuma kita di berikan 100tahun kehidupan ,jika isinya hanya cemas,khawatir,iri,marah,mengejar hal-hal diluar kendali kita,dan kita tidak mengasah kebijaksanaan ,keberanian,menahan diri,dan keadilan.


Kesia-siaan kenangan

Begitu banyak orang ingin agar namanya terkenal dan dikenang seluruh negri.Stoisme mengajarkan bahwa ketenaran sesungguhnya adalah hal yang sangat sementara sifatnya,dan karenanya,patut dipertanyakan apakah layak dikejar mati-matian.

Seorang Marcus Aurelius menyadari bahwa ini semua adalah ilusi.Pada akhirnya,kita semua akan dilupakan.Perlahan lahan tapi pasti,nama kita akan lenyap dari ingatan semua orang (kecuali beberapa nama besar dalam sejarah).


Kematian sebagai Bagian dari Alam

Tidak ada yang datang ke dalam dunia ini karena keinginannya  sendiri.Kehadiran kita di kehidupan ini terjadi diluar kendali kita.


Jika kita masuk ke dunia ini di luar kendali kita,mengapa kita harus bersusah hati memikirkan kepergian kita? Sesungguhnya,kematian adalah peristiwa penutup yang sama dengan kedatangan kita.Sebuah drama kehidupan yang berawal dari berakhir menurut kehendak dan kuasa yang lebih besar dari kita.

Para filsuf stoa percaya bahwa kapan pun kehidupan kita harus berakhir,sesunggguhnya kita sudah menjalani hidup yang baik,dan kita akan pergi dengan ikhlas.

Kematian tidak perlu dibesar-besarkan,karena memang sudah bagian dari hidup.


Foto tanaman:

Refleksi hari ini:

Hari ini,adalah rancangan mengenai portofolio dari blog yang akan dipakai untuk penilaian,dan....,cuman Jelita saja yang lebih dulu mengumpulkan nya,dan saya dan teman teman masih menyusul.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar