Jumat, 11 November 2022

Filosofi teras 39-66


 Halo,hari ini hari jummat/11/11/2022 Yogyakarta,pukul 23:16.

Saya sangat bosan dan memilih untuk membacalanjut buku ini jujur saja buku ini sangat seru untuk saya baca,mengajarkan saya bahwa kekhawatiran memiliki sebuah solusi,filosofi teras mengajarkan saya walaupun kita sedang beradapada posisi terendah sekalipun kita tidak terhdambat oleh masalah yang membuat kita serendah itu.saya  akan merefleksikan apa yang saya dapat dari halaman 39-66.

Pada halamann 39 dijelaskan bahwa ada hal-hal di dalam hidup yang bisa kita kendalikan,dan ada yang tidak.

Yang tidak bisa dikendalikan:

Tindakan orang lain

Opini orang lain

Reputasi/popularitas kita.

Kesehatan kita

Kekayaan kita

Kondisi saat lahir

cuaca,gempa  bumi,dll


Di bawah kendali kita:

Pertimbangan

Keinginan kita

Tujuan kita

Segala sesuatu yang merupakan pikiran dan tindakan kita sendiri.

Hal-hal yang ada dibawah kendali kita bersifat merdeka,tidak terikat,tidak terhambat;tetapi hal-hal yang tidak dibawah kendali kita bersifat lemah,bagai budak terikat.


Pada halaman yang saya baca,diajarkan bagaimana cara mengendalikan hal yang berada dibawah kendali kita.

Untuk mendapatkan kebahagiaan tentu saja kita bisa,seperti pacar,kekayaan atau apapun itu,tetapi hal-hal tersebut dapat hilang kapan saja,dan menaruh sebuah kekecewaan,dan pada akhirnya kita harus mencari kebahagiaan itu lagi,karena bagaimana kita bisa benar-benar bahagia jika pencapaian akan hal-hal tersebut tidak sepenuhnya berada di tangan kita?.

Disinilha penting nya "kendali" kendali bukan soal kemampuan kita"memperoleh",tetapi juga "mempertahankan". kenyataannya,kekayaan,ketenaran,dan kesehatan bisa diusahakan untuk dimiliki,tetapi apakah kita yakin bisa sepenuhnya memepertahankan?Atau ,sesungguhnya semua itu adalah hal-hal yang sangat rapuh?.

Saya belajar bahwa hal yang rapuh yang membuat kita bahagia kita bisa mempertahankan nya,tetapi hingga kapan hal tersebut akan bertahan?.

buku ini mengajarkan banyak hal mengenai hidup,bagaimana cara kita mencari penghiburan  dalam sebuah kesusahaan,tentunya saya harap pada halaman selanjutnya yang akan saya baca esok,memiliki jawaban dari bagaimana cara mendapatkan kebahagiaan tersebut.




filosofi teras 29-37

 

Hari jam 18:53Jummat 11/11,Yogakarta .
Pada awal halaman dikenalkan dengan ajaran Filosofi Teras(Stoisisme) adalah bahwa kita harus hidup selaras dengan alam.Dimana pengertian alam di sini tidak sekedar menjaga lingkungan,melainkan memiliki arti yang lebih dalam lagi,dimana menekankan hal yang dimiliki manusia satu-satunya,yang membedakan manusia dari "binatang".Hal tersebut adalah nalar,akal sehat,rasio dan kemampuan menggunakannya untuk hidup berkeutamaan.Manusia yang hidup selaras dengan alam adalah manusia yang hidup sesuai dengan desainnya,yaitu mahluk "bernalar".Saaat sampai disini,saya mengetahui bahwa manusia memiliki nalar yang sering dihiraukan,ketika manusia tidak menggunakan nalar,manusia itu tidak bedajauh dengan binatang.
Kemudian Stoisisme(Filosofi teras) mengajarkan mengapa kita harus menggunakan nalar.
Jika kita ingin hidup bahagia,bebas dari emosi negatif,kita"harus hidup selaras dengan alam".

Coba kita pikirkan situasi-situasi seperti:
Kita sedang menyukai seseorang,lalu  kita tidak sabaran ingin membalas chat nya padahal ia belum menjawab pesan kita,saat dia menjawab kita tidak memikirkan apa yang ingin diketik,tetapi langsung mengetik tanpa berpikir panjang.(saya alami sekarang,dan saya sadar bahwa  hal tersebut yang saya alami sekarang adalah dimana saya tidak menggunakan nalar).

Sering kali juga kita tidak menggunakan nalar,tetapi lebih buruknya lagi sampai dikuasai emosi negatif,dengki,iri hati,dan lain-lain.
saya belajar bagaimana kita menggunakan nalar dalam melakukan sesuatu,betapa penting nya kita terkendali dalam setiap situasi.


Berlanjut pada halaman 32--37
masih mengajarkan tentang nalar,tetapi lebih dalam lagi,dimana mengajarkan ada hal yang dapat kita kendalikan dan tidak dapat kita kendalikan,dituliskan bahwa Tidak ada peristiwa yang betul-betul "Kebetulan",hal-hal signifikan dihidup kita sekarang adalah hasil rantai panjang konsukuensi sebuah peristiwa belasan atau bahwkan puluhan tahun lampau, baik peristiwa  besar maupun sepele.Misal nya
-bagaimana kita bisa ada didunia?Karena selama kira-kira selama sembilan bulan ,kita dikandungan ibu dengan baik.Kelahiran kita didunia ternyata adalah konsukuensi dari mata rantai peristiwa hidup yang sangat panjang.Saya belajar dari halaman ini bahwa manusia harus hidup selaras dengan alam jika ingin hidup baik,hidup selaras dengan alam artinya kita harus sebaik-baiknya menggunakan nalar,karena itulha yang membedakan manusia dengan binatang,Melawan atau mengingkari apa yang telah terjadi artinya keluar dari keselarasan dengan alam.


Diatas adalah gambar tomat saya,salah satu tomat saya memiliki batang yang telah agak bengkok,efek saat saya membawa menggunakan motor saat pulang ke rumah.

Refleksi pertemuan:
Hari ini hanya pembagian jam bertemu dan pembagian lembar untuk afirmasi ,saya mempelajari kebersamaan dari pertemuan tersebut.


FIlosofi Teras 12-27

 







Hari ini tanggal 11/11 Tahun 2022,pada jam 00:39,saya kesusahan tidur karena tidak sabar melanjutkan buku ini,saya melanjutkan buku ini sambil mendengarkan music santay,pada bab selanjutnya ini yang berjudul sebuah filosofi yang realistis.

Pada halaman 15 sampai 17 disejlaskan mengenai rangkuman dari bab 1 yang lalu mengenai bagaimana kekhawatiran  sehari-hari bukanlha hal yang dapat dianggap remeh,nyata nya kekhawatiran dapat berdampak pada kesehatan fisik seseorang,dengan kekhawatiran juga kita susah untuk mendapatkan kedamaian,terdpat juga pembahasan mengenai positive thinking.

Dijelaskan didalam buku bahwa positive thinking dapat mendapatkan dampak yang lebih buruk dibanding orang yang berpikir negative thinking dalam berbuat sesuatu,dalam artikel "The problem with positive thinking"di newyork times,menyebutkan  bahwa beberapa eksperimen menunjukan,mereka yang menerapkan positive thinking mendapatkan hasil yang lebih buruk dibanding orang yang berpikir negative thinking,positive thinking "menipu" pikiran kita,membuat hal yang akan kita tuju telah kita dapatkan,jujur saja hal seperti ini pernah saya alami,dan saat saya membaca buku ini pada halaman tersebut saya baru menyadari hal yang dulu saya lakukan dengan negative thinking dan sering pesimis justru mendorong saya melakukan hal tersebut dengan rasa takut yang menyeramkan,walaupun saya mendapatkan hasil yang bagus saat telah selesai melakukan hal tersebut,sebagai contoh saja presentasi,saya jauh lebih pede dan mengingat semua hal dalam otak saya karena saya takut akan presentasi yang membuat saya merasa dalam bahaya,sehingga saya terdorong untuk melakukan hal tersebut dengan dibawah paksaan naluri saya,lalu saat berpikir positive thinking saya berpikir bahwa semua bisa dibawa santay,asalkan jangan ragu-ragu atau takut,seolah olah saya telah menghadapi hal tersebut.

Lalu dalam buku tersebut dituliskan  "penulis artikel di new york times tersebut mengusulka "mental constrasting",yaitu menggabungkan positive thinking(membayangkan hasil yang diharapkan telah tercapai),dengan memikirkan hambatan-hambatan apa saja yang akan ditemui."


"Mental constrating" ini men capai tujuan lebih baik  dibandingkan dengan mereka yang membayangkan hal negatif atau positive  saja.
Saya lalu menyadari bahwa dalam melakukan hal ataupun rintangan,bukan rintangan itu masalahnya,melainkan bagaimana cara kita menghadapi nya,saya juga belajar bahwa proses untuk melakukan sesuatu atau mendapatkan sesuatu itu lebih penting dibanding membayang bayangkan hasil nya saja.

Lalu pada halaman 19-27,dijelaskan asal usul filosofi teras hingga tujuan utama sampai inti sari dari filosofi teras itu sendiri.karna ini  adalah tahap pertama untuk lanjut ketahap/bab sleanjutkan maka akan saya jelaskan inti yang saya dapat,tentunya saya tidak mengambil  sejarah yang mendalam mengenai filosofi teras itu sendiri.
FIlosofi teras ini juga, karena siapapun dapat mempraktikannya,tanpa harus bergantung pada gelar,prestasi,akademis dan lain lain,
Tujuan utama filosofi teras
Hidup bebas dari emosi negatif(sedih,marah cemburu,curiga,baper,dan lain lain),mendaptkan hidup tenram.Ketenteraman ini hanya bisa diperoleh dengan memfokuskan diri pada hal-hal yang bisa kita kendalikan.

Saya ingin menjelaskan lebih  lanjut,tetapi sulit menuangkan arti tersebut dalam kata-kata tanpa membaca langsung buku nya,intinya  adlah Filosofi teras yaitu 'menjalankan sifat dan esensi  dasar kita dengan sebaik mungkin,dengan cara sehat dan terpuji,'
ataupun hidup dengan emosi negatif yang terkendali.
 mengendalikan emosi negatif kita agar hidup kita lebih tentram dan terkendali.

(saya belum mendapatkan tanaman tomat,karena  catatan ini dibuat dibuat sebelum pembagian benih tomat)