Selasa, 22 November 2022

Hidup diantara orang yang menyebalkan

 

Bacaan:135-142

Saya membuat blog ini pada tanggal 22/11/selasa,seperti biasa pada jam yang mirip,yaitu jam 10-1 malam,bukan tanpa alasan saya menulis saat tengah malam,saat tengah malam seperti ini,saya cenderung bosan dan jenuh,sehingga dapat memikirkan apa yang akan saya lakukan selanjutnya,seperti membaca dll.


Manusia adalah mahluk sosial,ya dari sekolah dasar mungkin bahkan kita telah diberitahu bahwa manusia adalah mahluk sosial.Kemampuan berbahasa yang kompleks yang dimiliki spesies kita diduga berevolusi dari kebutuhan berkomunikasi sesama manusia,karena dengan komunikasi kita bisa bekerja sama bertahan hidup.

"Semua manusia diciptakan untuk satu sama lain"

-Marcus Aurelius


Namun,manusia juga adalah homo homini Nyebelin-manusia yang nyebelin bagi manusia lainnya.Kita adalah manusia yang sering kali nyebelin bagi orang lain dengan ulah dan perkataan kita.Perilaku menyebalkan ini juga termasuk tindakan-tindakan kecil kita,seperti bermain hp di bioskop,masuk lift tidak menunggu yang keluar terlebih dahulu,atau segala perilaku tidak tertib di jalan raya.


People hurt and offend each other-manusia saling menyakiti dan menyingung sesamanya-ini kenyataan.Tidak ada tempat dimana pun di dunia ini untuk kita bisa menghindari orang-orang menyebalkan,bahkan di tempat ibadah sekalipun."mengharapkan orang jahat untuk tidak menyakiti orang lain adalah kita.Itu adalah meminta hal yang tidak mungkin.Arogan sekali jika kita tidak bisa memaklumi orang jahat berbuat jahat kepada orang lain,tetapi kita tidak terima jika terjadi kepada kita.Itu kelakuan seorang tiran." ujar Marcus Aurelius(mediations).


FIlosofi teras mengingatikan kita untuk selalu siap bahwa kita pun akan mendapatkan perilakuan buruk suatu saat dalam hidup kita.


Stoisme mengajarkan kita untuk tidak memberikan kuasa kepada orang lain untuk menganggu kita.Artinya,kuasa itu sudah ada di  tangan kita.Perasaan terganggu oleh perilaku orang lain sepenuhnya terserah kita,dan kitalha yang menentukan mau meberi power itu ke orang lain atau tidak.Orang lain tidak bisa membuat kita merasa terganggu jika kita tidak mengizinkannya.Jika kita terganggu oleh itu semua kitalah yang mengizinkan nya.



Bukan karena apa yang mereka lakukan,tetapi karena apa yang TIDAK mereka lakukan.Misal nya,orang yang tidak tahu berterimakasih.

Stoisme mengajarkan agar kita jangan bete jika kebaikan atau kemarahan kita TIDAK dibalas.

Bersikap baik kepada orang lain adalah pilihan dan dibawah saya,dan betapa bodohnya jika saya mengharapkan orang lain"harus"  memberi respons yang sesuai.Saya sudah sangat bahagia bahwa saya telah bertindak mempedulikan orang lain.Tidak lebih dari itu.


"kamu salah jika kamu melakukan kebaikan  pada orang dan berharap dibalas ,dan tidak melihat perbuatan baik itu sendiri sudah  menjadi upahmu."


Berlanjut ke bahasan selanjutnya pada halaman yang saya baca tentang:

Butuh Dua Pihak untuk Merasa Terhina

"ingat,untuk bisa benar-benar menyakiti kita,tidak cukup dengan hinaan saja.Kita harus percaya bahwa kita sedang disakiti.Jika seseorang sukses membuat kamu terprovokasi,sadarilha bahwa pikiran mu pun turut berperan dalam provokasi ini.

Kita tidak bisa mengendalikan hinaan atau pun hal yang membuat kita kesal atas tindakan orang lain,tetapi kita bisa mengendalikan tanggapan mengenai perlakuan orang lain tersebut(merasa terhina/terganggu berada dibawah kendali kita).

Bahwa celaan dan hinaan tidak pernah benar-benar bisa melukai objeknya-kecuali diizinkan.Seperti ilustrasi,kita berdiri disebuah lukisan mahal disebuah pameran,kita menghina lukisan tersebut,dan berteriak tentang lukisan itu,tetapi apakah lukisan itu akan berkurang harganya?.Tentu saja tidak,sama seperti hal nya kita ,walaupun dihina dengan apapun,jika kita tidak menanggapi nya maka tidak akan berdampak apa apa kepada diri kita.

"sebagai obat untuk melawan ketidak ramahan,kita dianugrahi keramahan"

-Marcus Aurelius (Mediations)


Foto tanaman tomat:

karena kemarin tomat saya mati,saya memutuskan untuk membelinya lagi,dan mendapatkan yang lumayan besar,padahal saya berniatan mencari yang lumayan kecil,saya juga memindahkan nya ke tempat yang lebih kecil agar lebih mudah dipindahkan.


Refleksi harini:

Persiapan untuk kegiatan sit-in