Jumat, 11 November 2022

FIlosofi Teras 12-27

 







Hari ini tanggal 11/11 Tahun 2022,pada jam 00:39,saya kesusahan tidur karena tidak sabar melanjutkan buku ini,saya melanjutkan buku ini sambil mendengarkan music santay,pada bab selanjutnya ini yang berjudul sebuah filosofi yang realistis.

Pada halaman 15 sampai 17 disejlaskan mengenai rangkuman dari bab 1 yang lalu mengenai bagaimana kekhawatiran  sehari-hari bukanlha hal yang dapat dianggap remeh,nyata nya kekhawatiran dapat berdampak pada kesehatan fisik seseorang,dengan kekhawatiran juga kita susah untuk mendapatkan kedamaian,terdpat juga pembahasan mengenai positive thinking.

Dijelaskan didalam buku bahwa positive thinking dapat mendapatkan dampak yang lebih buruk dibanding orang yang berpikir negative thinking dalam berbuat sesuatu,dalam artikel "The problem with positive thinking"di newyork times,menyebutkan  bahwa beberapa eksperimen menunjukan,mereka yang menerapkan positive thinking mendapatkan hasil yang lebih buruk dibanding orang yang berpikir negative thinking,positive thinking "menipu" pikiran kita,membuat hal yang akan kita tuju telah kita dapatkan,jujur saja hal seperti ini pernah saya alami,dan saat saya membaca buku ini pada halaman tersebut saya baru menyadari hal yang dulu saya lakukan dengan negative thinking dan sering pesimis justru mendorong saya melakukan hal tersebut dengan rasa takut yang menyeramkan,walaupun saya mendapatkan hasil yang bagus saat telah selesai melakukan hal tersebut,sebagai contoh saja presentasi,saya jauh lebih pede dan mengingat semua hal dalam otak saya karena saya takut akan presentasi yang membuat saya merasa dalam bahaya,sehingga saya terdorong untuk melakukan hal tersebut dengan dibawah paksaan naluri saya,lalu saat berpikir positive thinking saya berpikir bahwa semua bisa dibawa santay,asalkan jangan ragu-ragu atau takut,seolah olah saya telah menghadapi hal tersebut.

Lalu dalam buku tersebut dituliskan  "penulis artikel di new york times tersebut mengusulka "mental constrasting",yaitu menggabungkan positive thinking(membayangkan hasil yang diharapkan telah tercapai),dengan memikirkan hambatan-hambatan apa saja yang akan ditemui."


"Mental constrating" ini men capai tujuan lebih baik  dibandingkan dengan mereka yang membayangkan hal negatif atau positive  saja.
Saya lalu menyadari bahwa dalam melakukan hal ataupun rintangan,bukan rintangan itu masalahnya,melainkan bagaimana cara kita menghadapi nya,saya juga belajar bahwa proses untuk melakukan sesuatu atau mendapatkan sesuatu itu lebih penting dibanding membayang bayangkan hasil nya saja.

Lalu pada halaman 19-27,dijelaskan asal usul filosofi teras hingga tujuan utama sampai inti sari dari filosofi teras itu sendiri.karna ini  adalah tahap pertama untuk lanjut ketahap/bab sleanjutkan maka akan saya jelaskan inti yang saya dapat,tentunya saya tidak mengambil  sejarah yang mendalam mengenai filosofi teras itu sendiri.
FIlosofi teras ini juga, karena siapapun dapat mempraktikannya,tanpa harus bergantung pada gelar,prestasi,akademis dan lain lain,
Tujuan utama filosofi teras
Hidup bebas dari emosi negatif(sedih,marah cemburu,curiga,baper,dan lain lain),mendaptkan hidup tenram.Ketenteraman ini hanya bisa diperoleh dengan memfokuskan diri pada hal-hal yang bisa kita kendalikan.

Saya ingin menjelaskan lebih  lanjut,tetapi sulit menuangkan arti tersebut dalam kata-kata tanpa membaca langsung buku nya,intinya  adlah Filosofi teras yaitu 'menjalankan sifat dan esensi  dasar kita dengan sebaik mungkin,dengan cara sehat dan terpuji,'
ataupun hidup dengan emosi negatif yang terkendali.
 mengendalikan emosi negatif kita agar hidup kita lebih tentram dan terkendali.

(saya belum mendapatkan tanaman tomat,karena  catatan ini dibuat dibuat sebelum pembagian benih tomat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar