Saya mendengar
music dan bersantai sembari mengetik dimeja saya, ditemani lampu belajar dan sebuah
minuman bersoda,saya memikirkan semua peristiwa dalam hidup adalah bagian
keterkaitan dan sebab akibat dari semesta yang lebih besar.Pada bacaan yang saya
baca,akan diajarkan cara memperkuat mental pada bab 6 ini.
Kita
menderita lebih di imajinasi kita daripada di kenyataan,kita harus sadar
bahwa kita sering kali menyiksa diri
dengan pikiran-pikiran kita sendiri,dan ini lebih menyiksa daripada kenyataan
yang sebenarnya akan terjadi.Misal nya,kita harus memberikan presentasi didepan
umum.Kemudian, di dalam pikiran kita sudah berkecamuk scenario bahwa kita akan
salah ngomong,kesandung kabel mic,pingsan di panggung,diculik alien dan
sebagainya.Sering kali,realitas yang terjadi jauh sekali dari yang kita khawatirkan,dan
kita sudah menghabiskan begitu banyak energi untuk menyiksa diri,apa yang kita
khwatirkan tidak lebih dari pikiran kita sendiri yang ketakukan dan ‘menghukum’
kita dengan ke-lebay-an.Jika kita menderita “sebelum” saat nya,kita menderita “lebih”
dari semestinya.Kita memiliki kebiasaan membesar-besarkan kesedihan.
Saya
belajar dari bacaan yang say abaca,sebenarnya ya…,kita tidak perlu se khawatir
itu,kita membuang energi kita hanya untuk hal yang membuat kita makin menjadi-jadi.
Berlanjut ke
halaman selanjutnya yang berjudul
Sebuah “imunisasi”
Mental
Dalam halaman
ini saya akan mengambil tips filosofi teras yang menurut saya ,saya sudah praktekan
dan ya benar terjadi,tapi sebelum itu saya akan membahas nya terlebih dulu.
“Awali
setiap hari dengan berkata pada diri sendiri: hari ini saya akan menemui
gangguan,orang-orang yang tidak tahu berterimakasih,hinaan,pengkhianatann,niat
buruk,dan keegoisan-semua itu karena pelakunya tidak mengerti apa yang baik dan
buruk.
Saya tidadk
bisa disakiti oleh itu semua,karena tidak ada orang yang bisa menjerumuskan saya
ke dalam perbuatan buruk,dan saya mampu untuk tidak menjadi marah atau membenci
sesame saya; karena sesungguhnya kita dilahirkan ke dunia ini untuk bekerja
sama…”
Itulha yang
tertulisa pada halaman ini,kita harus awali setia 2p hari dengan mengatakan pada diri sendiri bahwa kita akan
diganggu orang-orang,dihina,bertemu orang tidak tahu berterimakasih,dikhianati,egois,dan
lain-lain.Lalu untuk apa filosofi teras mengajarkan kita berpikir negatif seperti
ini? Tentu saja ada alasan nya,kita suka dibuat jengkel oleh hal-hal tidak enak
yang “tidak kita duga”,dengan memikirkan hal terburuk yang terjadi,kita tidak
kaget akan hal yang buruk tersebut yang terjadi,anggap lha apa yang kamu
khawatirkan mungkin terjadi,PASTI terjadi;kemudian pikirkan lagi
sungguh-sungguh….,kita akan menemukan bahwa apa yang kita takuti sebenarnya
tidak signifikan atau tidak berdampak Panjang.
Cara
tersebut justru menyiapkan kita untuk menghadapi scenario buruk.dengan
memikirkan scenario terburuk kita dapat mengatasi hal buruk yang terjadi.Jika
akhirnya semua hal buruk yang dibayangkan ternyata tidak terjadi,kita akan
merasa lebih Bahagia dengan hari kita.Kita sendiri yang nmemutuskan untuk
menyimulasi berbagai hal negatif.
Musibah
terasa paling berat bagi mereka yang mengharapkan hanya keberuntungan.
Pada
halaman selanjutnya yang berjudul
Jangan….Ribet.
Sudah ribuan
tahun manusia senang membesar-besarkan perkara kecil dalam hidup.Akibatnya,ada
banyak waktu dan energi terbuang percuma untuk sesuatu yang sebenarnya
sepele.Tingkat perhatian kita harus sebanding dengan obyek perhatian kita.sebaliknya
kita tidak memberikan kepada hal-hal remeh waktu lebih banyak selayaknya.
Pada halaman
ini saya belajar mengenai untuk membentuk mental yang lebih kuat,kitab harus
sering untuk tidak membesar-besarkan masalah yang sebenarnya kecil maupun spele.
Foto tanaman:
Sudah
ditempatkan pada media tanam,dan mulai menumbuhkan batang yang lebih Panjang dari
sebelumnya,walaupun saya tidak tau pasti seberapa pertumbuhan batang tanaman
tomat saya.
Hasil perkumpulan
kelompok:
Membahas
genogram,dan mendengar 3 generasi dari masing masing anggota kelompok,anggota kelompok
saya mempunyai keluarga yang beragam,dari masalah anak tunggal,hingga yang kurang
akrab sampai dengan umur saudara yang jauh,perbedaan latar belakang keluarga
tersebut dan segalamasalahnya tidak menghentikan kita menjadi kelompok yang
dapat berkembang bersama


Kerenn bgtt, semangat yaa :>
BalasHapusLuvv deh🫶🏻🗿
BalasHapussana tidur:V
HapusWahyu emang kereeen... refleksi bacaannya juga good. lanjutkan sayang yaa
BalasHapus