Kamis, 10 November 2022

Khawatir akan suatu hal

 



Hari ini kamis 10/11/2022,saya membaca halaman 1-12 ,saat saya membaca awal kalian pada buku ini,saya sangat merasa tertarik bahwa hal yang saya alami tidak saya alami sendiri ,"survey khawatir nasional"yang tertulis di buku ini sangat menyadarkan saya,bahwa saya tidak mengalami masalah yang saya hadapi sendiri,63% orang yang mengikuti survey tersebut lumayan/sangat khawatir tentang hidup secara umum,dan 53% responden yang masih bersekolah/kuliah,pendidikan mereka merasa khawatir,tiga penyebab tertinggi mereka adalah tugas yang tidak lancar,hilangnya motivasi belajar,dan nilai jelek/tidak lulus.dan masalah biaya berada pada urutan ke empat ,dipilih oleh 25% dari mereka,jujur saja  saya sangat khawatir mengenai biaya yang orang tua saya bayar kepada pendidikan,bahkan saat saya ingin mencari buku saya sangat khwatir mengenai harganya,dalam hati saya berkata"kalau saya beli buku ini,orang tua saya bisa ga ya menangung nya?"karna saya juga sedang berusaha hemat untuk mengurangi beban orang tua saya secara ekonomi,apalagi saya bersekolah di Jogja dan kedua orang tua saya berada di Fak-Fak Papua Barat.

saya membaca lagi dan ternyata 53% orang mengaku khawatir/stress soal kondisi keuangan,jujur saja saya sangat merasa beban saya terbagi,hal yang selama ini saya khwatirkan ternyata tidak dialami oleh diri saya sendirik,dan saya sangat merasa sedih saat membaca bagian kekhawatiran orang tua adalah biaya sekolah anak dengan urutan pertama,saya sangat merasa sedih dan berpikir"orang tua saya apakah sekhawatir ini?" dengan jumlha responden 53% saya tambah sedih dan khawatir mengenai perasaan orang tua saya,saya belajar dari halaman tersebut bahwa kekhawatiran saya tidak cuman saya yang menangung nya,bahkan saya merasa bisa terlepas dari kekhawatiran selama ini .


Berlanjut pada halaman 6.

Mengenai kesehatan tubuh ,dan diwawancara dengan dr.Andri,sp.kj.,FAPM.

Seorang spesialis kesehatan jiwa dan minat yang tergabung dalam Academy of psychosomatic Mediacine.

Saya membaca dan menemukan bahwa kekhawatiran yang berlebihan dan menyebabkan stress berpengaruh pada kesehatan fisik seseorang.

Saya membaca lebih dalam lagi dan menemukan bahwa "bukan stres yang membunuh kita,tetapi reaksi kita terhadapnya",saya merasa sedih karena saya berharap semoga orangtua saya tidak stress dengan biaya kepada anak-anak nya ditambah kakak saya masih kuliah.

Saat saya membaca lebih dalam lagi saya menemukan bahwa cara mengatasi hal tersebut adalah melakukan hal yang kita senangi,di dalam buku diberi perumpamaan gelas,lalu kita isi sedikit-sedikit dengan stress.Kita harus cari tau cara supaya gelas itu tidak penuh,dengan berbicara.Kadang-kadang kita lega hanya dengan berbicara kepada orang lain.

Saya membaca lebih dalam lagi dan saya menemukan Adakah pesan-pesan untuk pembaca?

"Coba kenali stresnya.Kalau kita merasa sedang berasa dalam sebuah keadaan,kenali kenapa,kalau kita bisa mengenali dan melawannya.catat hal-hal dalam hidup yang bisa atau pernah membuat kita bahagia.Misalnya olahraga,ngobrol,punya teman.Lalu,lakukan aktivitas  yang membahagiakan".saya belajar dihalaman ini bahwa stress mempunyai solusi,saya membaca dan menemukan bahwa salah satunya adalah mencatat hal-hal yang membuat kita bahagiia,entah itu bertemu orang tua,bermain bersama teman,ataupun hal-hal lainnya.

Sebenarnya saya ingin membaca halaman selanjutnya tetapi bab 1 habis sampai dihalaman ini,jadinya saya menulis terlebih dahulu lalu melanjutkan bab seterus nya besok untuk mendapatkan ilmu baru untuk hari besok.


Tomat nya belum dikasih jadinya g ada fotonya;) ,soalnya dikasihnya hari jummat,dan saya menulis ini hari kamis.

1 komentar:

  1. Puji Tuhan ada figur dr. Andri, kereen. dulu putranya juga sekolah di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ini

    BalasHapus